Mimpi Ditafsirkan Melalui Emosi

Mimpi Ditafsirkan Melalui Emosi

Mimpi Ditafsirkan Melalui Emosi Maupun Perspektif

Mimpi Ditafsirkan Melalui Emosi Calvin menyebut produk gagasan adapun jua nan muncul dari proses berpikir sebagai konsep individual. Konsep itu sendiri didefinisikan oleh Calvin (1953) sebagai objek pengetahuan, formulasi pengalaman adapun jua nan signifikan bagi seseorang. Dalam proses berpikir maupun pula berpikir, individu tidak membutuhkan data indrawi dari indra untuk membentuk konsep, berbeda dengan proses pembentukan persepsi, ketika data adapun jua nan diterima berasal dari sumber indera. Dalam keadaan terjaga, konsep-konsep adapun jua nan dihasilkan secara mandiri oleh perangkat kognitif muncul dalam berbagai bentuk wujud, seperti perilaku, hubungan, pekerjaan. Artis mewujudkan konsepnya dalam lukisan, penari dalam tarian, pemimpin dalam solusi. Konsep adapun jua nan muncul sebagai hasil proses berpikir manusia terkamaupun pulag tidak dapat diwujudkan dalam realitas adapun jua nan terjaga. Konsep ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti benturan konsep ini dengan nilai-nilai adapun jua nan diyakini masyarakat, hati nurani, kondisi sosial, hambatan fisik, atau ada 2 konsep adapun jua nan berbeda maupun pula saling bertentangan.

Mimpi Ditafsirkan Melalui Emosi Gagasan Mimpi 

Dalam mimpi ini menjadi manifestasi dari sosok, objek, situasi maupun pula kondisi. Jika proses perubahan perspektif secara visual merupakan fungsi dari Tafsir Mimpi mimpi, interpretasi mimpi mengubah proses ini. Gambar mimpi ditafsirkan maupun pula ditafsirkan melalui emosi maupun pula perspektif, bagaimana Anda menafsirkan mimpi melalui perspektif si pemimpi? Calvin (1953) menggambarkan interpretasi mimpi dengan menarik kesimpulan dari unsur-unsur teks mimpi maupun pula membandingkan kesimpulan ini dengan mimpi pribadi lainnya atau informasi tentang individu tersebut. Maupun pula untuk memastikan sikap atau proses berpikir si pemimpi, sikap tersebut dapat ditarik dari beberapa bukti, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut: 

Read More
  1. tindakan maupun pula ciri-ciri pemimpi dalam mimpinya, yaitu peran si pemimpi.
  2. semacam tanda dalam mimpi.
  3. perbuatan maupun pula sifat adapun jua nan diberikannya.
  4. hubungan antara si pemimpi maupun pula orang-orang ini, maupun pula karakter itu sendiri. latar belakang atau mimpi.
  5. perubahan dalam mimpi.
  6. itu berasal dari mimpi. Citra atau gambaran mimpi menjadi representasi dari ide utama bagi si pemimpi. Motivasi, kecemasan, maupun pula hambatan adalah inti dari sebagian besar mimpi individu. 

Domhoff (2005) juga menjelaskan bahwa gambar atau konten fantasi itu kaya maupun pula seringkali didasarkan pada masalah pribadi tertentu, baik atau buruk. Pikiran-pikiran ini berhubungan dengan pemimpi adapun jua nan akrab serta relaksasi maupun pula aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, mimpi mengandung ide-ide adapun jua nan penting bagi si pemimpi, seperti Domhoff di atas, bahwa mimpi mengandung ide-ide tentang masalah pribadi, perspektif dunia luar, maupun pula keterlibatan orang-orang adapun jua nan mengetahui si pemimpi. Calvin (1953) mengkategorikan konsep-konsep dalam mimpi menjadi beberapa kategori: 

 

Teori Diri (Illusion) 

Sebagian besar isinya dapat ditemukan dalam mimpi, hal ini tidak dapat dipungkiri, karena dalam pikiran setiap orang sebelum hamil, konsep diri adalah adapun jua nan paling utama. Hal penting -konsep lain, perspektif diri, juga menjadi fokus peneliti dalam penelitian ini. Menurut Calvino, rangkaian mimpi adapun jua nan mengungkapkan konsep diri seringkali memiliki karakteristik adapun jua nan berbeda, unik maupun pula seringkali paradoks, yaitu. keadaan adapun jua nan berbeda, menggabungkan dua kontradiksi pada saat adapun jua nan sama, dia menjadi jenderal pemberani dalam mimpi anak laki-laki itu, tetapi anak laki-laki itu tiba-tiba putus asa maupun pula lumpuh. Dalam hal ini mimpi anak laki-laki adalah pikiran adapun jua nan terlepas ) adalah ditampilkan. Faktanya, Freud sendiri menggunakan mimpi untuk menekan keinginan individu adapun jua nan tidak disadari. Keinginan ini dikendalikan oleh otak dalam simbol visual adapun jua nan terlihat dalam mimpi. Ini menjelaskan definisi individualitas maupun pula keinginannya untuk menjadi otoritas di bimaupun pulag konten mimpinya. Tanggal ini juga sesuai dengan apa adapun jua nan dikatakan Domhoff dalam buku hariannya; Dreams as The Expression of Conceptions and Precerns, menjelaskan bahwa mimpi adalah manifestasi dari bekerjanya ilusi adapun jua nan mengingatkan individu tentang siapa dirinya, dimana dia berada, maupun pula tugas apa adapun jua nan dia hadapi. Konsep diri menjadi perhatian dalam hadits, adapun jua nan juga membagi mimpi Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjadi tiga bagian. Dalam sebuah hadits adapun jua nan diriwayatkan oleh Imam Bukhari, ada editor hadits: tiga mimpi: dia berpikir saat bangun, maupun pula kemudian dia melihat dalam mimpi… Dalam editor hadits ini, asal mula mimpi itu jelas. Disebutkan bahwa salah satunya berasal dari pikiran pribadi maupun pula mengambil alih pikirannya. Misalnya, seseorang dengan sikap romantis terhadap pria maupun pula wanita. Memiliki pertemuan obsesif maupun pula tidak mengomunikasikan perasaan itu akan membantunya fokus pada masalahnya. Dengan demikian, ini membangkitkan banyak tema dalam mimpi adapun jua nan merupakan representasi simbolis atau grafis dari orang adapun jua nan dicintai. 

Persepsi Orang Lain 

Seperti adapun jua nan dibahas dalam sambutan Domhoff, konten visioner dari mimpi individu juga difokuskan pada orang-orang terdekat kita. Ini karena interaksi adapun jua nan intens dengan orang lain dalam keadaan terjaga. Frekuensi mimpi dalam kepribadian seseorang tergantung pada anggota keluarga, pasangan intim, teman, kerabat atau orang-orang di sekitarnya adapun jua nan bukan orang tua, saudara atau kerabat. Menurut Calvin, jika si pemimpi membaadapun jua nankan ayahnya sebagai orang adapun jua nan sulit maupun pula menuntut, otoriter, sang ayah akan menerima bagian adapun jua nan sesuai dengan gagasan tersebut. Jika dia melihat ibunya sebagai pengasuh, mimpi itu berarti merawat ibunya. Anak laki-laki biasanya ingin diserang oleh laki-laki lain, adapun jua nan menunjukkan permusuhan laki-laki terhadap laki-laki lain. Pria jarang menyukai pria lain. Wanita juga melihat pria agresif, tetapi keinginan mereka mengungkapkan banyak gagasan lain.

Baca Juga : Analisis dengan Identifikasi Mimpi

Konsep orang lain juga tidak terlepas dari konsep diri adapun jua nan sebenarnya menguasai isi mimpi. Sementara dalam perjalanannya memahami orang lain adalah pemahaman kita tentang orang lain sebagai hasil dari proses komunikasi, pengembangan kesadaran diri juga terjadi melalui interaksi dengan orang lain, demikian penjelasan Fitz. Fitz membagi konsep diri menjadi dua dimensi: internal maupun pula eksternal. Fitts mendefinisikan dimensi eksternal diri sebagai konsep diri adapun jua nan diperoleh maupun pula dikembangkan seseorang melalui interaksi dengan orang lain di sekitarnya, seperti teman, anggota keluarga, maupun pula rekan kerja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa interaksi sosial terlihat dalam aspek eksternal kehidupan sehari-hari atau dalam konteks mimpi. 3. Konsep dunia “dunia” Calvin mengacu pada seluruh atmosfer, bukan pada dirinya sendiri, yaitu, di mana pun di dunia adapun jua nan dijelaskan di sini bukanlah individu itu sendiri. Lingkungan dapat berupa citra maupun pula persepsi seseorang tentang dunia. Misalnya, seseorang dapat melihat dunia sebagai baik maupun pula hangat atau sedih maupun pula kejam.

Related posts